Pages

Jumat, Februari 22, 2008

selamat saudaraku =)

bismillah...

saya selalu kaget kalo mendengar atau mendapat berita pernikahan
seperti beberapa hari yang lalu
salah seorang saudara saya yang jaun di aceh sana
mengabarkan bahwa ia akan menikah
hari ini, jumat 22 februari 2008..

akhirnya menikah jua saudara saya itu
dan hari ini ia resmi jadi raja rumah tangganya...

Barakallallahu laka wa baraka alaika wa jama’a bainakuma fi khair
Semoga berkah Allah tetap untukmu, dan semoga berkah Allah tetap ke atasmu dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.

untuk saudara saya :
kamaruzzaman (maroeth) dan Ira Yuni Sari

semoga Allah menganugerahi pernikahan yg barokah...
barokah prosesnya..barokah pelaksanaannya..dan barokah perjalanannya ..

amin..Allohumma amin...

* doa yang sama juga untuk saudara saya : teh umi dan faruuq,noni dan suami, muzakir rifqy dan chocho...(ayo sapa lagi yg mo nyusul...???? ) =)

pendidikan di negara kita

Bismillah….


Kalo ngeliat undang-undang sisdiknas no.20 tahun 2003 disebutkan bahwa :

--- Pasal 1, Ayat 1, berbunyi : ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”


Kalo diliat2, isi undang-undang diatas sangat ideal banget untuk menggambarkan definisi dari pendidikan. Tapi bila melihat pada aplikasi di lapangan, maka kita akan sangat mungkin menemukan definisi yang jauh berbeda dari yang disebutkan diatas.


Mari kita coba untuk mengevaluasi lagi sistem pendidikan dan beberapa aspek pendudukungnya yg merupakan penjabaran atau aplikasi dari definisi pendidikan yang ada dinegara kita ini.

Apakah sistem pendidikan yang ada sekarang dapat memenuhi harapan-harapan yang tertuang dalam definisi pendidikan diatas?

Harapan bahwa semua peserta didik dapat aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara?

Sudahkah?


Pada beberapa sekolah mungkin sudah dapat tercapai..

namun pada banyak sekolah yang lain, akan kita ketemukan hal yg sebaliknya..

banyak hal yg harus kita benahi pada sistem pendidikan kita, jika kita ingin semua harapan 2 diatas tercapai pada semua peserta didik di negara kita ini.

Mulai dari kurikulum-nya, sistem-nya, fisik, kualitas sdm, dll.


Selama ini, para peserta didik, khususnya SD hingga SMA, menjadi objek kurikulum. Bukan jadi rahasia lagi, kalau hampir setiap berganti menteri, selalu berganti kurikulum.

Akibatnya anak-anak SD-SMA khususnya, ”dipaksa” untuk beradaptasi dengan setiap kurikulum dan sistem baru. Mulai dari terus bertambahnya mata pelajaran, sampai pada standart kelulusan yang semakin meningkat, tanpa memperhatikan kesiapan dari peserta didik, baik secara fisik maupun mental atau pun secara kualitas dan kuantitas.

Padahal idealnya, setiap kurikulum atau sistem yang dibuat harus menyesuaikan dengan karakter dan kebutuhan peserta didik, bukan sebaliknya.

Jika kita lihat kurikulum pendidikan yang diterapkan sekarang, apakah sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik sehingga bisa menjamin peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya?

Apakah ada jaminan?

Disisi lain, tidak meratanya kualitas pendidikan di masing-masing daerah turut pula menjadi masalah. Mulai dari kualitas pengajarnya, sampai kepada kualitas sarana pendukungnya, seperti buku2 pelajaran, gedung, kelas, dll.

Masih banyak sekolah-sekolah di indonesia khususnya selain pulau jawa yang gedungnya masih barengan sama sekolah lain, guru harus mengajar 2-4 kelas sekaligus karena keterbatasan jumlah dan kualitas guru, buku-buku paket zaman jadul (buku paket tahun 80-an) masih jadi buku paket zaman sekarang (tahun 2008), karena ngga ada dana untuk membeli padahal buku paket seharusnya udah berkali-kali ganti (karena selalu ganti kurikulum),dll.


Pelaksanaan pendidikan didaerah bencana atau pas recovery bencana juga harus dipikirkan. Karena yang kita lihat..bila terjadi bencana entah itu gempa, banjir, siaga gunung meletus dlll, secara otomatis proses pendidikan pun terhenti.

Maksud saya bukan pas bencana, tapi pada proses recovery-nya itu, ditempat pengungsian. Misalnya pasca tsunami aceh, pasca gempa jogja, atau yg masih terjadi, anak-anak korban lumpur lapindo di pengungsian, bagaimana proses pendidikan mereka sekarang? Apakah semuanya masih melanjutkan sekolah? Apakah ada yg putus sekolah, karena sekolahnya hancur dan nda sanggup pindah sekolah entah karena jarak yg jauh, atau tidak ada sekolah atau ketidakberdayaan ekonomi pasca bencana?

Adakah dari pemerintah kita, dep.pendidikan, pejabat daerah atau pejabat yg berwenang memperhatikan hak-hak anak-anak ini untuk tetap bersekolah?

Adakah?


Beralih kesisi yg lain lagi....

Coba kita cermati hal yg berikut ini. Standart nilai UAN dinaikkan setiap tahun tentu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelulusan to?, tapi semangat besar ini tidak diikuti dengan peningkatan kualitas strategi pencapaian tujuan ini. Akibatnya makin banyak aja peserta didik yg gak lulus, dan yg bikin sedih..makin banyak juga penyimpangan2 yang terjadi..seperti pemalsuan nilai, pembocoran soal oleh oknum guru dan semacamnya.


Dan menurut saya ada pula hal yg ”aneh” atau hal yg janggal dari standart kelulusan UAN ini yang menyebabkan hasil UAN menjadi tidak reliabel dan valid. Ini bisa kita lihat pada kasus, ada anak yg selalu juara kelas tapi tidak lulus UAN, atau ada anak yg memenangkan beberapa olimpiade akademik namun tidak lulus UAN, bahkan ada pula yang diterima PMDK di PTN paporit, tapi ternyata ngga lulus UAN. Nah..ini kan aneh namanya..

Ada sesuatu yang keliru pada penerapan sistem ini..entah apa..itulah yg harus kita cari dan perbaiiki.


Hal-hal diatas baru sedikit diatara banyak hal yg harus kita cermati jika kita ingin definisi pendidikan yg ada di undang-undang sisdiknas diatas tercapai.

Tanggung jawabnya bukan hanya ada pada pemerintah (meskipun lebih besar merupakan tanggung jawab pemerintah) tapi juga tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat..karena hidup kita itu bagai diagram venn yang saling beriirisan satu sama lain.

Iya kan ?

"sekolah berita" di sctv

Bismillah....


Beberapa waktu yg lalu, saya jadi merasa ada yg ”baru dan seger” dari masing2 program berita yg ada di beberapa stasiun televisi swasta...(maklum udah lama ngga nonton berita..)

Mulai dari set layout (beground atau apalah namanya..) , beberapa presenter, layout opening dan closing (itu lo..yg ada tulisan nama kru dll…), sampe ke musik-nya...

awalnya yg saya liat adalah program berita di ”la tivi” (atau ”tvone”, sekarang) yg membuat saya jadi merhatiin program berita di stasiun swasta lainnya...

seingat saya ”lativi” punya beberapa program berita (diluar infotainment) yang ”agak kuno” dan ”ngebosenin” tampilan dan penyajiannya...

beda banget sama program berita paporit saya ”liputan 6” (ups..! soir..jd ngebandingin...he..he..he..)


tapi ada yg lain dari program berita ”lativi” beberapa hari ini....

beground-nya ganti...”bahasa” yg digunakan beda..lebih akrab dan mengingatkan saya pada ”liputan 6”-nya sctv atau ”nuansa pagi”-nya rcti...

dan....presenter-nya juga ganti...ada seseorang yg ngga asing...

awalnya saya lupa..cuman mikir..kayak pernah liat..tapi bukan di ”lativi”...

ternyata eh ternyata...orang itu adalah mas alvieto denova (maap kalo salah tulis namanya.. ) yg dulu pernah di ”sctv”...pantesan..familiar wajahnya...

dan pas berita dah abis....kan ada tu..layout clossingnya...e..ada nama Pak Karni Ilyas juga disana....

Wah....ternyata ada orang2 baru di ”lativi”...khususnya di program berita...pantesan jadi tambah keren...


Gara-gara ini..saya jadi teringat program berita di beberapa stasiun swasta, khususnya ”rcti” dan ”antv”..

Saya amati, program berita di dua stasiun swasta ini , mengalami kemajuan yg cukup baik dalam inovasi program berita, baik dr segi layout, presenter, ”susunan berita”, tampilan opening dan clossing, ”bahasa” , sampe ke musik-nya...dan semuanya itu bikin program2 berita ini tambah keren dan ngga ngebosenin...

Dan menurut pengamatan saya... semua perubahan kearah positif itu terjadi ketika ada orang2 ”alumni” ”sctv”-nya di stasiun2 swasta itu (rcti,antv,dan lativi)...

Perhatiin deh...entar kita bakal nemuin orang2nya..

Setiap liat program2 berita di 3 stasiun swasta itu..saya selalu ingat sama ”liputan 6 –nya sctv”...

dan kalo boleh.....saya jadi menganggap ”liputan 6” sctv adalah sekolah yg ngelahirin ”alumni” produser, pimred,atau presenter berita handal..


Nah..sekarang nih..hawa2nya , program berita televisi bukan cuman jadi program pelengkap aja..tapi udah jadi program vital dari sebuah stasiun tipi..

Liat aja sekarang udah mulai banyak perubahan pada program2 berita...(meskipun dibeberapa stasiun ngga ada orang sctv-nya ..he..he..he.. )


Coba perhatiin ”reportase”-nya transtv yang berubah juga meskipun materi berita2nya kadang2 masih banyak yg diulang2, trus trans7 yg punya ”kupas tuntas” yang kritis (pembawa acara-nya keren tuh..saingan topik minggu ini-nya sctv nih..), ”fokus”-nya indosiar juga berubah meskipun presenternya selalu perempuan semua, ”nuansa pagi-buletin siang-seputar indonesia”-nya rcti yang makin keren aja ..(apalagi segmen ”hanya di indonesia”....asli.”nyentil” bgt dan bikin ”penasaran.....kira2 apa lagi yaa yg cuman ada di indonesia...”), trus ngga ketinggalan ”Topik”-nya antv....ditambah program wanted, mata rantai, dan telisik...jempol 2 nih..., tvri juga ngga mau kalah dengan laptop mungil presenter2nya..tapi tetep aja masih ada yg kurang...(soir pak....peace ya....), metro tv, tpi dan globaltv pun kayaknya juga ngga mau kalah....

Dan ”maestro” alias ”trend setter”-nya ..bagi saya tetep sctv dengan liputan 6, sigi dan topik minggu ini-nya...

Tapi kalo ngga punya inovasi lagi..bisa2 entar kalah ma yg lain...terutama sama ”rcti” yg kemaren ”ngambil” program berita terpaporit panasonic ’07 yg biasanya didapet sama ”liputan 6”...


btw..disisi lain jd tambah seneng.....akhirnya..skrg bisa makin asyik liat berita...ngga ngebosenin...seger (karena tampilan layout enak diliat, warna2 ngga bikin silau)...dan suasana-nya jadi makin akrab (terutama karena ”bahasa” yg digunakan jadi ngajak kita berasa terlibat dan kayak ngajak ngobrol semi2 resmi gitu..)...

gimana??? Setuju kan...


oia sekarang "lativi" berubah jadi "tvone"

untuk mujahid-mujahidah quantum

bismillahirahmanirrahim...


Entah kenapa setiap membaca segala hal tentang FSLDKN dan Jarkomnas LDK PTM, melihat segala hal tentang keduanya, mengingat-ingat semua kenangan indah tentang keduanya dan mendengar apapun itu asalkan masih berkaitan dengan keduanya..

Entah kenapa hati ini selalu merasakan ada semangat yang selalu membara, ada segudang ide,gagasan,pendapat atau sekedar gumam yang bersliweran diotak saya, ada harapan besar tentang kemerdekaan, kejayaan,dan ketangguhan salah satu fase dakwah…….dakwah kampus..

Ada bara semangat, segudang idealisme, dan segumpal harapan besar. Semuanya itu seperti berkumpul, bersinergi, kemudian meledak-ledak. Sebagian besar dari kalian mungkin tertawa lalu berucap "ah..segitunya...." atau "hiperbol nih..si unul..."

Tapi sayang saudaraku..,saya tidak melebih-lebihkan perasaan ini..
ini benar saya rasakan..tahukah engkau saudaraku...padahal saya hanya beberapa tahun ikut sekolah bersama di universitas dunia akhirat, fakultas dakwah, jurusan dakwah kampus dan mengambil konsentrasi FSLDKN dan Jarkomnas LDK PTM ini. Tapi rasanya sudah bagai "soulmate".

Saya menemukan "diri" saya yang lain disana..saya yang benar2 saya..kalau boleh saya bertutur..."pekerjaan" ini adalah "pekerjaan" yang sangatttttttt menyenangkannnnnnn dari sisi apapun...dan saya sangat menikmati semua dari setiap sisi2nya...dikerjaannya...syuro'nya..ukhuwahnya..tsaqofahnya..bekalnya..
suhunya...geliat dakwahnya...semuanya...

Bulan ini, sudah kira2 setahun .. saya tak "bekerja" di sini lagi...
Saya hanya jadi pengamat dan “konsultan” kecil-kecilan saja…..padahal..saya merasa banyak hal yang masih belum saya rampungkan..
masih banyak proyek dan kerjaan yang belum terselesaikan...tapi apa boleh buat...tongkat estafet ini harus saya berikan kepada generasi penerus setelah saya..kepada adek2 saya di quantum dan di JF yang sangat saya sayangi dan tsiqohi..tak mungkin saya terus berada di sini selamanya...karena cepat atau lambat tongkat ini harus saya serahkan juga..
karena tak pernah ada 2 orang atau lebih yang lagi lari estafet, megang tongkatnya bareng2….

bagi antum yg berada tegap di jalan ini..
bagi antum yang masih banyak waktu untuk tetap stand by disini
bagi antum yang sengaja tercebur dan menenggelamkan diri di kawah dakwah ini
dan
bagi antum yang mungkin terpaksa nyebur lalu tenggelam di jalan ini...
kepada antum saya titipkan amanah ini..
bawalah apapun yang antum butuhkan dari saya untuk menapaki amanah ini..
apa saja...insyaAlloh akan saya berikan..
di pundak dan hati antum..
kami titipkan harapan besar kemajuan dakwah kampus..
harapan besar pendahulu kita dulu..

cita-cita tentang terbentuknya kampus islami..tak pandang itu kampus negeri..swasta..kedinasan..IAIN..Akademi..sekolah tinggi..poltek..dll..

harapan besar tentang..penuhnya masjid masjid kampus saat azan shalat wajib berkumandang..saat shalat dhuha..
semaraknya masjid, kelas-kelas,
taman2 kampus, kantin, atau dimana pun disudut2 kampus, dengan tilawah..tadabbur al-qur'an..liqo'-liqo' dan diskusi-diskusi islami kotemporer atau masalah2 umat..
lalu kampus-kampus dihiasi dengan jilbab-jilbab syar'i yg dikenakan muslimah2nya..
dibanjiri..doa dalam salam yg terucap mengikat ukhuwah...

itulah sebagian kecil dari sekian banyak cita dan harapan yang menunggu di ujung sana...menunggu untuk diwujudkan..
ditangan antum-lah..dakwah ini kami "wariskan"...
perbaikilah yg keliru dari apa yg kami tinggalkan..
kurangi yg sekiranya berlebihan dari apa yg kami tinggalkan..
tambahkan apapun padanya yang bisa membuatnya tambah berkembang..lebih hidup...
dan akhirnya kepada antum...tongkat estafet dakwah ini saya berikan....tolong jaga, perbaiki jika keliru, buatlah ia lebih baik daripada saat ini..
saya yakin pada antum..karena itu saya berikan"ia" pada antum..
tetaplah bersemangat sampai LELAH,capek ngejar SEMANGAT antum..
sedangkan saya ? beralih ke kotak gerbong dakwah berikutnya…

tetaplah bersemangat..sampai nanti..sampai mati…


sekali antum tercebur dalam dakwah kampus,
selamanya antum ingin tenggelam disana.....
karena dakwah kampus, salah satu fase dakwah yang akan membuat kita tambah dewasa tapi selalu muda...“


kewyborsd gila

rasda kewswel bangwet gw hari ini..
ngga tau kwenapa kewyborsd gw bisa

jadsi gini..
huruf
e, d, c ngga mau misah sdari huruf
w,s ,x
...pas sewkali pwenxcwet..
bwetwe..!..
ngwetik jadi lama..karwena musti
sdiwedsit sdulu...

tapi...kalo sdibaxca2 lagi..bisa jadsi bahasa
baru nih...iya ngga???



*gila*

beranikah kita

Dan aku tak perduli ketika dibunuh sebagai muslim diarah manapun, pasti dijalan Allah gugurku. Karena dalam pandangan Allah, Jika Ia berkenan Ia kuasa berkahi kepingan tubuh yang berserakan”

~~ khubaib bin Ali ~~


Subhanallah..berani banget ya orang yang ngomong kayak hal diatas..

Apakah kita seberani dia….???