Pages

Rabu, November 14, 2012

Pake apa amal kita dicatat (Homunculus) ?


Bismillah…

Semua muslim pasti sudah tau, kalau ntar setelah hari akhir terjadi dan kita semua dibangkitkan kembali, kita akan diberi sebuah buku amal.
Disanalah semua amal kita dicatat baik yang baik dan buruk. Tak ada satu amal kecil biar seiprit yang ga tercatat.

Banyak yang memahami bahwa catatan amal kita bentuknya sebuah buku, karena Al-Qur’an menyebutnya sebagai “kitaab”, seperti dalam surat Cinta Allah di Surah Al Isra ayat 13 berikut ini :

 “ Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka 

Lalu dimana dan seperti apakah catatan amal itu?
Dan bagaimana jika saya bilang bahwa alat hebat tersebut ada dalam tubuh kita?

Masih ingat bunyi ayat 13 surah Al Isra diatas?
Nah, disana dinyatakan secara tersurat bahwa catatan amal inilah nantinya yang akan dihamparkan dan “berbicara” pada kita di hari akhir nanti, termasuk didalamnya kemandirian dari organ-organ tubuh kita yang juga berbicara tentang apa yang kita lakukan untuk mempertangungjawabkan apa yg telah mereka (kita) buat.

Dalam buku The Holy Qur’an, Text : Translation and Commentary, Abdullah Yusuf Ali menafsirkan  kalimat : “Kitaban Yalqahu Mansyura” dengan makna “ Sebuah Gulungan Yang Terbentang” , dan gulungan tersebut juga lah yang akan dikalungkan pada setiap leher manusia dan akan dibentangkan pada hari perhitungan nanti.
Allahuakbar !

Tafsiran beliau itu mencoba menjelaskan bentuk fisik dari catatan amal tersebut.
Logika menyebut kitab sebagai “gulungan” itu mengingatkan kita pada salah satu bagian menggulung di kepala kita yaitu Kulit Otak (Homunculus Cerebri).

Otak kita, yang bentuknya kayak agar-agar itu diliputi oleh selembar kulit. Kulit ini luas banget sehingga harus ditata dengan baik supaya bisa pas muat di batok kepala kita. Bayangin kulit otak yg luasnya 2.352 sentimeter persegi itu harus muat di batok kepala kita dengan volume paling gede 2000cc.
Karena gak mungkin dalam keadaan terbentang, maka mau gak mau kulit otak ber konvolusi atau menggulung dirinya supaya bisa muat dalam batok kepala dan melindungi bagian dalam kepala yg kayak agar-agar tadi.
Nah, bentuk gulungan itu sejalan dengan fungsi penting kulit otak yang antara lain adalah fungsi mengingat/merekam melalui sel-sel sarafnya.

Fungsi Kulit Otak juga mirip dengan catatan amal kita itu.
Fungsi mencatat/merekam itu diatur dalam suatu wilayah kerja yang udah dibagi-bagi dalam tiap bagiannya dan disusun sedemikian rupa. Ada wilayah buat motorik, sensorik, dan asosiasi.

Wilayah Motorik bertanggung jawab untuk ekspresi diri manusia, terutama melalui gerakan seluruh bagian tubuh. Wilayah ini bertugas memerintah seluruh bagian tubuh manusia untuk bereaksi terhadap setiap stimulus dari luar.

Kemudian, Wilayah sensorik atau penerima yang bertugas memahami dan menafsirkan ransangan dari luar (penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, serta penyentuhan) yang kemudian dibagi-bagi ke seluruh bagian otak untuk dipahami secara seksama dan berkoordinasi dengan wilayah motorik untuk menjawab stimulus tersebut.

Sedangkan, Wilayah Asosiasi atau penggabungan yang bertugas mengondisikan dan mengonsolidasikan semua kerja otak yang tidak berhubungan langsung dengan proses motorik dan sensorik.

Trus Wilayah kerja itu dibagi-bagi lagi kayak kaplingan tanah gitu..
Ada beberapa pendapat tentang jumlah kaplingan di kulit otak itu.
Broadmann membaginya menjadi 47 kapling (yang sering digunakan dalam penjelasan kedokteran) , Campbell dalam 20 kapling, Von Economo dalam 109 kapling, dan Vogt dalam 200 kampling.
Trus cara kerja-nya disusun menurut angka-angka, misalnya kapling 45 Broadman itu adalah kapling bicara (daerah broca), trus kapling 17 itu penglihatan, kapling 41-42 itu buat pendengaran, dan selanjutnya.

Nah, pembagian kerja itu disebut sebagai Homunkulus Otak. Seperti yang kita liat diatas, Homunkulus itu menunjukkan bagian-bagian kulit otak yang bertanggung jawab terhadap organ-organ penting tubuh manusia,antara lain tangan, kaki, lidah. Walaupun angka-angka Broadmann tadi sedemikian detail memetakan kulit otak, tapi ternyata masih banyak bagian lain yang belum terdeteksi fungsinya.

Trus, perpaduan ketiga wilayah besar itu (motorik, sensorik dan asosiasi) dalam satu sistem kerja yang rapi dan sistematis membentuk kesadaran rasional manusia yaitu kondisi dimana adanya keterpaduan pesan yang masuk ke otak dan yang keluar dari otak.

Ada satu lagi yang unik dari si Homunkulus ini, ternyata jalur indrawi bukan satu-satunya jalur yg menuju dan diproses di kulit otak ini, setelah sebelumnya mampir di Talamus.

Rodolfo Llinas, seorang Ilmuwan Saraf bersama koleganya dari Fakultas Kedokteran Universitas New York menemukan hanya 20-25 persen kontribusi indra-indra yg menuju dan diproses di otak, sedangkan yang 75-80 persennya berhubungan dengan osilasi (gelombang) 40 Hz.
Gelombang 40 Hz, ini unik soale jalur sinaps-nya emang udah ada di otak tanpa pengaruh indera sama sekali. Pada tingkat 40 Hz ini,  Talamus dan kulit otak berhubungan secara intrinsik di antara mereka sendiri, nah hubungan mereka berdua itulah yang dikatakan Danah Zohar sebagai basis dari kesadaran manusia.
Yang unik lagi, itu gelombang itu tetep ada meskipun kita lagi tidur atau melamun dan menghilang ketika manusia mengalami koma atau pembiusan.

Homunkulus itu juga mengingatkan kita akan makna kitaab yang ditegaskan AlQur’an dalam surah cinta ke 18 (Al Kahfi) ayat 49 :

“ Dan diletakkan sebuah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata “ Aduhai, celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan (tidak pula) meninggalkan yang besar, tetapi ia mencatat semuanya “. Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerja ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun jua “

Lalu bagaimana caranya Homunculus “dibaca” ?

Check this out…
Salim A.Fillah, punya presepsi unik soal catatan amal ini. Beliau menyebutkan bahwa bisa saja catatan amal kita nanti, bukan sebuah buku seperti yang kita pahami selama ini, tapi sebuah “Audio-Video Book” !
Layaknya sebuah kamera tersembunyi yang tak pernah keteteran merekam semua aktivitas kita, baik disaat-saat kita sedang sendiri ataupun dengan banyak orang. Setiap sisi sekecil apapun dalam hidup kita akan terekam tanpa terkecuali.
Semua catatan amal kita akan diambil dari minimal 2 angle, kemudian disimpan dalam bentuk file audio-video yang tentu saja kelihatan lebih akurat dari sekedar sebuah buku dan pastinya kelak akan diperlihatkan kepada kita.

Nah, sekarang coba bayangkan homunculus dibentangkan kemudian diproyeksikan seperti sebuah “Audio-Video Book” oleh manager penulisan amal baik dan buruk, Malaikat Raqib dan Atid…
Allahuakbar… !! Maha Suci Allah atas segala ciptaanNya…

Tapi bayangan homunculus dibentangkan dan diproyeksikan tadi cuman presepsi saya aja setelah membaca tentang homunculus dan tulisan Akh Salim, tentang catatan amal diatas.
Tapi setidaknya, dengan mengetahui adanya homunculus itu membuat kita jauh lebih berhati-hati karena kalaupun homunculus bukan catatan amal yg dimaksud, setidaknya homunculus bisa aja jadi “catatan kaki”-nya kitab amal tersebut.

wallahu’alam…
Hanya Allah yang Maha Mengetahui
Seperti yang pak Salim bilang bahwa sungguh apa yang ada di sisi Allah lebih dahsyat dari yang kita bayangkan.


# sumber penulisan :
The Holy Qur’an, Text : Translation and Commentary/Abdullah Yusuf Ali/ Pustaka Firdaus/ 1995
SQ/ Danah Zohar/ Mizan/ 2000
Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim/ Salim.A.Fillah/ Pro-U Media/ 2006
Revolusi IQ/EQ/SQ/ Taufik Pasiak/ Mizan/ 2008

Terimakasih juga buat azka kurnia sandi yg bantuin nyari inpo tambahan untuk melengkapi tulisan ini ^^b

19 Desember 2010,
Abis liat Garuda lawan Pilipin…

1 komentar:

Anonim mengatakan...

subhanallah..
izin copy+share ya kak.. :)