Pages

Rabu, November 14, 2012

3 Umar di Hatiku #track 3


bismilah


Yang akan saya ceritakan ini, bukanlah Harry Potter, meskipun sama-sama punya luka parut di dahi. Yang akan saya ceritakan ini bahkan jauuuuuuh lebih keren dari Harry Potter yang kamu kenal :D.
Beliau adalah salah satu dari 3 Umar yang sangat saya cintai. Beliaulah Khulafaur Rasyidin ke lima.
Sudah tau kan siapa?
Yap betul, beliau adalah  Umar bin Abdul Aziiz bin Marwan bin Hakam.







Sama seperti 2 Umar sebelumnya, untuk Umar yang satu ini, saya pun ngga ingat sejak kapan persisnya saya mulai cinta. Yang jelas saya pertama kali jatuh cinta dengan beliau karena nama beliau sama dengan 2 Umar sebelumnya dan  karena beliau adalah Cicit Umar bin Khattab.

Ketika ayah beliau meninggal dunia, beliau dipanggil kembali ke Damsyik oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan dikawinkan dengan putri beliau yaitu Fatimah binti Abdul Malik.

Umar kecintaan saya ini orangnya ramah dan wara’. Beliau sangat berhati-hati dengan harta  terutama yang melibatkan harta rakyat. Tahu cerita tentang lilin di rumah khalifah Umar? Awalnya saya sangka itu Umar bin Khattab, ternyata setelah saya telusurin itu Umar yang ini. Itu juga yang membuat saya kagum dengan beliau (jadi ingat Baharudin Lopa..)

Sebenarnya waktu beliau diangkat jadi khalifah,beliau agak ngga pede gitu. Soalnya ternyata beliau juga bagian dari keluarga kerajaan yang boros dan glamour. Sebelum jadi khalifah,beliau adalah orang yg modis dan klimis juga selalu pake baju dan barang-barang mewah.
Tapi sekalinya udah jadi khalifah beliau berubah 180 derajat. Beliau menjadi sangat wara’ dan zuhud sekali.

Setelah beliau menjadi khalifah, beliau segera mengadakan perombakan di beberapa sisi. Tau ngga? Pada saat beliau menjadi khalifah, negara dalam keadaan sangat sulit. rakyat miskin makin miskin yang kaya makin kaya, ketimpangan sosial dimana-mana akibatnya kejahatan pun jadi makin merebak. Disi lain, pihak kerajaan Bani Ummayyah pada waktu itu sangat korup. Mungkin lebih parah dari kondisi negara kita sekarang (wewww).

Hal pertama yang beliau lakukan adalah mempersiapkan dirinya dan keluarganya. Dalam waktu singkat beliau merubah diri dan keluarga, dari yang glamour gimana gitu, sampai menjadi zuhud sekali. Beliau meminta istrinya menyedekahkan semua perhiasan istrinya dan semua harta mereka ke Baitul Mal.
Dengan menyiapkan diri sendiri dan keluarga kecilnya ini, beliau jadi punya kekuatan lebih untuk merombak system negara yang carut marut pada saat itu.

Nah, diantara juga perubahan awal yang beliau lakukan ketika beliau menjadi khalifah adalah beliau menghapuskan cacian terhadap Ali bin Abu Thalib dan keluarganya yang ketika itu sering disebut dalam khutbah-khutbah Jumat dan digantikan dengan beberapa potongan ayat suci al-Quran. Beliau juga merampas kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah terdahulu dan mengembalikannya ke Baitulmal. Kemudian beliau menghapus KKN yang mendarah daging di pemerintahan dengan memecat pegawai-pegawai yang suka menyalahgunakan kekuasaan, yang tidak cakap atau yang dilantik berdasarkan rekomendasi pribadi dari keluarga Khalifah.

Trus ini ni yang juga patut dicontoh  Pemimpin bangsa kita, beliau menolak tinggal di istana dan juga menghapuskan pegawai pribadi bagi Khalifah (kayak paspampres gitu deh..)  seperti yang dicontohkan Khulafaur Rasyidin dulu. Nah, hal ini membuat beliau bebas bergaul dengan rakyat jelata tanpa sekat,  ga seperti khalifah sebelumnya yang mempunyai pengawal pribadi dan tentara khusus yang mengawal istana hingga menyebabkan rakyat jadi sulit kalau mau ketemu sama Khalifahnya.  (coba presiden, gubernur, bupati, anggota dewan kita kayak gini ya…. ==” )

Selain itu beliau juga menaikkan standar upah minimum para buruh, bahkan sampai disamakan dengan pegawai kerajaan. Bingung ngga darimana dapat uangnya? Sedangkan waktu itu negara dalam keadaam susah sekali. Tentu saja beliau ngga langsung menaikkan upah buruh ini, tapi dengan cara bertahap. Tapi tahapannya termasuk cepet lo, dan kuncinya ternyata adalah agama dan ilmu.

Jadi strateginya, sambil merombak system, beliau juga merombak mental orang-orang di system kerajaan dan rakyatnya. Beliau memerintahkan rakyatnya yang mayoritas muslim itu untuk shalat berjamaah 5 waktu di masjid (terutama untuk laki-laki) dan menjadikan masjid-masjid sebagai tempat mencari ilmu seperti yang berlaku di zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin. Kajian-kajian ilmu dibuka secara luas, buku-buku yang berbahasa asing  diterjemahkan kedalam bahasa arab, supaya rakyatnya semakin tertarik mempelajari dan mengembangkannya.
Beliau juga memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Mekkah untuk mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist Rasulullah SAW. Selain itu, beliau juga mengirim pemuda-pemuda untuk menuntut ilmu di luar kerajaan, dan menyuruh mereka kembali ketika sudah selesai sehingga bisa membangun kerajaan.

Yang hebat lagi dari beliau, ketika memulihkan kondisi negaranya , beliau masih sempat mengadakan ekspansi dakwah Islam ke luar negara. Beliau mengirim 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara dan beberapa kerajaan lain (India, Turki, dll).

Trus juga ni, disisi lain beliau juga memperbaiiki sistem keuangan negara dengan menyedekahkan hartanya ke baitul mal, menyita harta hasil korupsi keluarga kerajaan, dan penghematan besar-besaran. Dan hebatnya  untuk penghematan ini, beliau tidak hanya menghimbau tapi juga melakukannya dalam kehidupan pribadinya sehari-hari.Alhamdulillah hal ini membuahkan hasil, baitul mal penuh, sampai petugas baitul mal pada bingung soale ngga nemu orang buat dizakati. akhirnya uang zakat itu digunakan untuk membayar utang-utang pribadi rakyatnya (bayangkan sodara-sodara...bayangkan..!)  sampai-sampai  biaya pernikahan rakyatnya pun ditanggung negara. weww..subhanallah...

Dan tahukah engkau saudaraku ?
Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan saja.
Saya ulangin ya.. cuman 2 tahun 5 bulan saja. Cuman 852 hari aja.
Kaget ngga? Saya juga kaget pas pertama kali tau.
Sungguh luar biasa.
Dalam waktu yang sesingkat itu beliau mampu memberikan contoh keteladanan dalam memipin negara, bahkan beliau memulainya bukan pada saat negara dalam keadaan baik, tapi justru pada saat negara dalam keadaan terpuruk. Dalam waktu yang sesingkat itu beliau bisa memberikan rasa aman pada rakyatnya, tidak ada pemberontakan, kehidupan rakyat semua tercukupi sampai-sampai pada waktu itu kalau orang mau berzakat atau bersedekah pada bingung, soalnya dalam kerajaan itu ngga ada satu orang pun yang wajib dizakati atau bisa disedekahi. Semua orang udah makmur atau setidaknya sudah bisa mandiri. Subhanallah ya... beliau mampu menghadirkan keadilan pada setiap rakyat tak peduli pangkat, agama dan kedudukan mereka.

Dulu saya kirain, negara seperti itu cuman khayalan aja, selain pada masa Rasulullah gak ada lagi yang seperti itu. Ternyata ada, terulang 2 kali bahkan (sepengetahuan saya saat ini, bisa jadi berkali-kali tapi saya belum tau yang lain). Negara ideal itu ada pada masa kepemimpinan dua Umar, Umar bin Khattab dan cicitnya Umar bin Abdul Aziiz. Dan ini, menimbulkan optimisme besar dalam diri saya, bahwa Indonesia suatu saat bisa aja jadi seperti itu, bahwa negara ideal itu bukan cuman dinegeri dongeng seperti yang orang-orang apatis bilang. Negara seperti nyata dan bisa aja Indonesia salah satunya (nanti, amiiin).

Btw, mau denger ngga apa-apa kata orang-orang di zaman itu soal Umar bin abdul Aziiz ini ? Berikut adalah testimony beberapa orang tentang beliau :
  1. At-Tirmizi meriwayatkan bahawa Umar Al-Khatab telah berkata : Dari anakku (keturunanku) akan lahir seorang lelaki yang menyerupaiku dari segi keberanian dan akan memenuhkan dunia dengan keadilan
  2. Dari Zaid bin Aslam bahwa Anas bin Malik telah berkata : Aku tidak pernah menjadi makmum di belakang imam selepas wafatnya Rasulullah SAW yang sholat imam tersebut menyamai sholat Rasulullah SAW seperti Umar bin Abdul Aziz dan beliau pada masa itu adalah Gubernur Madinah
  3. Al-Walid bin Muslim menceritakan bahwa seorang lelaki dari Khurasan telah berkata : Aku telah beberapa kali mendengar suara datang dalam mimpiku yang berbunyi : Jika seorang yang berani dari Bani Marwan dilantik menjadi Khalifah, maka berilah baiat kepadanya karena dia adalah pemimpin yang adil. Lalu aku menanti-nanti sampai Umar b. Abdul Aziz menjadi Khalifah, akupun menemuinya dan memberi baiat kepadanya.
  4. Qais bin Jabir berkata : Perbandingan Umar bin Abdul Aziz di sisi Bani Ummaiyyah seperti orang yang beriman di kalangan keluarga Firaun
  5. Hassan al-Qishab telah berkata : Aku melihat serigala diternak bersama dengan sekumpulan kambing di zaman Khalifah Umar Ibnu Aziz
  6. Umar bin Asid telah berkata demi Allah, Umar Ibnu Aziz tidak meninggal dunia sehingga datang seorang lelaki dengan harta yang bertimbun dan lelaki tersebut berkata kepada orang ramai : Ambillah hartaku ini sebanyak mana yang kamu mahu. Tetapi tiada yang mahu menerimanya (karena semua sudah tercukupi) dan sesungguhnya Umar telah menjadikan rakyatnya kaya-raya
  7. Atha telah berkata : Umar Abdul Aziz mengumpulkan para fuqaha setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari qiamat, kemudian mereka sama-sama menangis karena takut kepada azab Allah seolah-olah ada hal-hal buruk di antara mereka.

oia lupa, Pas beliau baru jadi khalifah, beliau sempet bilang sama seorang ulama yang duduk di sampingnya, Al-Zuhri, “Aku benar-benar takut pada neraka.”  and you know what? Sebuah rangkaian cerita kepahlawanan telah dimulai dari sini, dari takut sama neraka, pas umur beliau 37 tahun, dan berakhir dua tahun lima bulan kemudian, atau ketika beliau berumur 39 tahun, dengan Husnul Khatimah : kemakmuran dan keadilan telah tegak di negaranya.

Beliaulah Umar kecintaan saya yang ketiga.
Lelaki yang membuat saya bangga
Sebab kecintaan sekaligus rasa takutnya yang dalam pada Allah
membuatnya sanggup memalingkan wajahnya dari dunia
membuatnya berdiri tegak menghalau kefakiran dan ketidakadilan
Jadi, jika begitu bagaimana bisa saya tidak jatuh cinta padanya ?


masih di samarinda,
13 Februari 2011, jam 09.51 malam kata hapeku

Tidak ada komentar: