Pages

Rabu, November 14, 2012

3 Umar di hatiku #track2


bismillah..


Umar yang berikutnya sudah bisa ditebak, sapa lagi kalau bukan Umar bin Khatab.
Saya juga ngga ingat sejak kapan saya mencintai beliau. Tapi satu hal yg pasti, alasan pertama saya mencintai beliau adalah karena nama beliau Umar. Beliau punya nama yang sama dengan Abah saya (padahal beliau lebih dulu pake nama Umar daripada abah saya..eheheee)


Nama lengkap Umar yang ini adalah Abu Hafsh Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul ‘Uzza bin Rabah bin Abdullah bin  Qarth bin Razah bin ‘Adi bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib Al Qursyi Al ‘Adawi. Pertemuan nasabnya dengan Rasulullah SAW adalah pada Ka’ab bin Luay bin Ghalib.
Usia beliau lebih  muda 13 tahun dari Rasulullah SAW dan beliau masuk Islam  5 tahun sebelum hijriah.

Menurut riwayat, Umar bertubuh kekar, tinggi besar. Kalau berjalan cenderung dengan langkah yang lebar dan cepat tidak mudah diikuti kawan-kawannya yang lain. Wajahnya putih agak kemerahan, tangannya kidal dengan kaki yang lebar. Pernah suatu ketika beliau hendak memimpin shalat jamaah, kemudian beliau tak sengaja bersin, tau ngga? 4 orang jamaah dibelakang beliau terjengkang saking kagetnya mendengar beliau bersin!

Banyak hal yang membuat saya jatuh cinta kepadanya, yang paling saya sukai dari beliau adalah sifat beliau yang terus terang. Apa yang ada dihati-nya sama dengan yang ia ucapkan. Apa yang ada di kepalanya sama dengan yang diucapkan.  Ia seseorang yang tak suka basa-basi, tak mau basa-basi dan sulit berbasa-basi.

Umar dikenal temperamen, keras kepala dan “kikir”. Wataknya itu sudah terlihat sejak muda. Ia tak mudah dipengaruhi dan kuat memegang prinsip karena ia berani.
Oia, untuk soal “kikir”, itu karena beliau memang tak pernah kaya, sekaya sahabat-sahabat Rasulullah yang lain seperti Abu Bakar, Ustman bin Affan apalagi Abdurrahman bin  Auf. Padahal beliau juga berdagang seperti yang lain hingga sampai keluar Mekkah. Tapi karena kecintaan beliau yang besar terhadap ilmu, membuat beliau mengesampingkan dagang dan lebih fokus pada mencari ilmu. Tapi saya pikir, se kikir-kikirnya beliau sepertinya tak sampai bakhil, buktinya beliau rela menyedekahkan separuh harta-nya. Jadi saya memahami ke-kikiran beliau sebagai “Hemat” (tapi gak kayak iklan axis yg baru…(hemaaat beibb)  ;p)

Satu kebiasaan beliau ketika pergi berdagang adalah mencari orang terpandai di kota itu dan berguru padanya. Ini pula yang saya kagumi dari Umar yg satu ini : kecintaannya yang amat sangat pada ilmu.
Umar sangat cerdas, memiliki daya analisis yang sangat kuat. Beliau juga pengamat yang baik. Beliau sejak muda telah memperhatikan masalah-masalah sosial yang ada disekitarnya.
Beliau ahli dalam bidang genealogi orang-orang Arab (ilmu tentang silsilah/nasab) yang ia pelajari dari ayahnya. Beliau juga pandai beretorika dan kemampuan ini pula yang membuat beliau sering menjadi penengah perselisihan kabilah-kabilah Arab.
Disisi lain, beliau memberi apresiasi yang tinggi pada puisi dan suka mengutipnya.  Ia suka mendengar orang-orang bersyair dan membaca puisi. Banyak puisi dan syair yang beliau hafal, dan beliau juga suka membacakannya kembali.

Umar juga adalah tipe pria yang praktis dan senang bekerja. Nilai sebuah pikiran bagi Umar adalah besar tidaknya aplikasi sebuah pikiran dalam kehidupan.

Sebagai ayah, beliau ayah yang sangat baik meskipun keras. Sebagai suami, pada beberapa sisi beliau termasuk suami yang pengertian, beliau sabar mendengarkan istrinya yang mengomel padahal waktu itu ia bergelar Amirul Mukminin alias Presiden Umat Islam waktu itu.

Sebagai pemimpin, sungguh tak diragukan lagi. 10 tahun memimpin, Islam semakin berkembang di tangan beliau. Meskipun pada awalnya banyak umat islam yang tak sepakat beliau menggantikan Abu Bakar, Karena khawatir dengan sifat keras dan tanpa kompromi yang beliau miliki.
Tapi Umar menjawab keraguan kaum muslimin saat itu dan membuktikan bahwa dirinya sanggup memikul amanah tersebut dan berusaha untuk berbuat seadil-adilnya. Bahkan dalam pidato pertama-nya sebagai khalifah beliau meminta kaum muslimin untuk menegur dan menasehati beliau ketika beliau melakukan kesalahan, dan beliau mengatakan itu bukan sebagai penghias pidato saja, tapi memang itulah yang beliau harapkan.
Dan hebatnya, selama ia memimpin, penampilan Umar tak pernah berubah, hidupnya dan keluarganya masih sama seperti sebelum menjadi khalifah.

Selama ia menjadi khalifah, yang beliau pikirkan hanyalah kemaslahatan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin umat Islam kala itu. Sampai-sampai setiap hari ia menginpeksi bergiliran daerah kekuasaannya. Ia termasuk sedikit dari pemimpin yang langsung turun melihat rakyatnya dari dekat, bahkan ia pernah mengangkut karung untuk bahan makanan satu keluarga di daerha kekuasaannya.
Ketika beliau jadi khalifah, tak sulit untuk menemui beliau, tak perlu birokrasi panjang-panjang untuk berkeluh kesah dengan beliau. Mengadukan berbagai persoalan, bukan hanya persoalan sosial bahkan persoalan pribadi/rumah tangga. Bayangkan kawan ? masih adakah pemimpin seperti beliau jaman sekarang ?  T.T

Dibanyak sisi Umar bin Khattab telah menjadi pioner, beliaulah orang pertama yang berhijrah terang-terangan, orang pertama yang mendapat gelar amirul mukminin, orang pertama yang menggunakan kalender hijriah, orang yang pertama mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan shalat sunnah pada malam-malam ramadhan, orang yang pertama kali punya ide untuk mengumpulkan Al-Qur’an, orang yang pertama mengidentifikasi orang-orang kafir dzimmy, membebaskan mereka dari perbudakan dan membebaskan pajak atas orang-orang kafir dzimmy yang miskin dan tak mampu bayar pajak,

Umar juga orang yang pertama memiliki gagasan diadakannya wajib militer dalam sebuah negara, orang yang pertama menyertakan hakim dan jaksa untuk berangkat bersama para tentara, orang pertama yang mengeluarkan undang-undang tertulis dalam dunia (negara)  islam, orang pertama yang menyelenggarakan konferensi dan pertemuan para petinggi pemerintahan atau pemimpin umat islam saat itu, beliau pula yang pertama kali memiliki gagasan untuk membuat peraturan-peraturan militer, daftar nama tentara dan dafar subsidi mereka  secara tertulis.

Maka benarlah apa yang Rasulullah SAW katakan tentang Umar : “Pada zaman dahulu sebelum kalian, terdapat beberapa orang pembaharu. Kalau saja masih terdapat seorang pembaharu pada umatku, maka Umar lah orangnya. “ (H.R. Bukhari.no.3486)

Beliaulah Umar kecintaan saya yang kedua.
Lelaki yang membuat saya bangga
Sebab kecintaan sekaligus rasa takutnya yang dalam pada Allah
Sebab kecintaannya pada Rasulullah dan keluarga beliau
Sebab kecintaannya pada Islam
Jadi, jika begitu bagaimana bisa saya tidak jatuh cinta padanya ?

* with a big hope that … (amiin Allahumma amiin) :D

Didepan nagamochi
5 Februari 2011, jam 05.45 sore waktu jam kamarku

Bahan bacaan :
# Muhammad Husain Haekal : Umar bin Khattab
# Muhammad Shadiq Al Minsyawi : 101 Kisah Umar bin Khattab
# Salim A. Fillah : Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim

To pak cik maruth : jazakallah khayr dah mengingatkan saya waktu itu,  insyaAllah cinta saya kepada umar tak seperti syiah pada Ali... :D

Tidak ada komentar: