Pages

Rabu, November 14, 2012

jika malas, ingatlah ini..


Bismillah...


Bagaimana orang bisa tahan kerja keras ber-jam-jam?
Apa rahasianya nelayan yg nekad melaut padahal lagi badai?
Semuanya karena Cinta
Cinta yang melahirkan tanggung jawab untuk membahagiakan
Orang-orang yang dicintai dan diri sendiri..
Maka kalo kita lagi malas kerja…
Ingatlah punggung bungkuk seorang kakek
yg menarik sampah pagi2  buta untuk nasi keluarganya…

Kata-kata itu saya temukan dalam sebuah E Book motivasi…
“Terharu dan Malu” ..itulah kalimat singkat yg muncul di kepala saya, ketika membaca paragraph pendek itu..

Saya teringat Bang Ikal di “Sang Pemimpi” …
Ketika Bang Ikal kena hukuman bareng Bang Arai dan Bang Jimbron yang disuruh ngosek wece…
Bang Ikal ngambek dan merasa sekolah serta mimpi-mimpi mereka ngga ada gunanya dan akhirnya membuat beliau mau berenti sekolah dan  milih buat melaut aja..
Waktu bagi rapot telah tiba, seperti biasanya, Ayah Bang Ikal pergi ke Tanjung Pandan untuk mengambil rapot Bang Ikal dan Bang Arai. Beliau sengaja memakai baju terbaik yang beliau miliki dan menggoes sepeda berkilo-kilo.
Dan jadi kebiasaan di skul-nya Bang Ikal kalo tempat duduk diatur berdasarkan prestasi anak, maka jadilah Ayahnya Bang Ikal yang biasanya duduk diposisi depan berubah menjadi posisi belakang…
Melihat itu, Bang Ikal kayak orang abis ditampar pas kesurupan. Beliau sadar telah membuat ayahnya sangat kecewa…
Sejak itu Bang Ikal bertekad untuk tidak akan pernah membuat ayahnya kecewa lagi…

Ayah Bang Ikal dengan segala keterbatasan kata, menunjukkan kita penjelmaan Cinta dalam bentuk Penghargaan dan Tanggung Jawab
Memakai baju terbaik yang dimiliki adalah salah satu cara beliau untuk menunjukkan penghargaan atas usaha anaknya menuntut ilmu, sedangkan penjelamaan cinta yang bernama tanggung jawab, beliau tunjukkan dengan menggoes sepeda berkilo-kilo dari pagi-pagi buta supaya datang tepat waktu.

Penjelmaan Cinta lewat perilaku ini jualah yang melahirkan kesadaran dalam hidup Bang Ikal…
Kesadaran yang menjelma dalam kata “menyesal” dan “tak sampai hati” yang pada akhirnya mengantarkan seorang buruh angkut ikan menjadi Bang Ikal yang kita kenal sekarang, menginspirasi banyak orang.

Maka jika sedang malas
Malas belajar, malas ibadah, malas bekerja, dan malas malas yang lain..
Sambutlah kesadaranmu dengan mengingat punggung-punggung bungkuk seorang lelaki ringkih dan istrinya yang berada di rumahmu, yang bekerja keras untuk membahagiakan anak-anaknya…
Merekalah Orang Tua kita …

Tidak ada komentar: